DiBandung Jawa Barat ada perusahaan daur ulang limbah bernama Parongpong. Perusahaan yang berdiri pada tahun 2017 ini memiliki tagline "Tidak ada yang namanya sampah, yang ada hanyalah material yang belum terpakai dan belum terevitalisasi". Parongpong kemudian menggagas pengolahan sampah puntung rokok setelah membuat riset selama satu tahun. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. ARTIKEL, KARYASITI NUR ASMAYASARIXII MIPA 7 SMAN 1 PADALARANG Pada September lalu , tepatnya pada tanggal 6 September 2021 para siswa maupun siswi kelas 12 di SMA Negeri 1 Padalarang tahun ajaran 2021-2022 ditugaskan dalam mata pelajaran PPKN yang berkaloborasi dengan mata pelajaran Biologi dengan adanya pembuatan ecoenzim. Mengapa hal ini ada sangkut-pautnya dengan mata pelajaran PPKN? dikarenakan adanya materi yg membahas mengenai kemajuan IPTEK terhadap NKRI , yang menjadi salah satu teknologi baru untuk mengurangi nya sampah-sampah organik yang ada di apakah kalian pernah mendengar istilah ecoenzim? Ini adalah salah satu produk dari sisa organik yang memiliki banyak sekali Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand yang pertama kali memperkenalkan ecoenzim. ecoenzim merupakan hasil olahan limbah dapur yang difermentasi dengan menggunakan gula merah beserta air . Limbah dapur organik yang diolah adalah yang berupa ampas buah dan sayuran. Sehingga memiliki warna cokelat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang cukup bisa menjadi cairan serbaguna dan pengaplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian, atau untuk peternakan. Pada dasarnya, ecoenzim mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa bahan dapur yang tidak dipakai lagi untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat. Jadi Tujuan dari proyek ini juga untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya dibuang ke dalam tong sampah menjadi pembersih organik, atau sebagai pupuk alami dan pestisida yang selain itu , ada tujuan lain yaitu dengan adanya pembuatan proyek seperti ini kita dapat dan bisa mengurangi banyaknya sampah-sampah organik disekitar kita. Karena sampah yang menumpuk memiliki dampak negatif yang besar bagi umat manusia , seperti bau yang mengganggu dan menyengat , bahkan menjadi biangnya dalam penyakit yang dapat terjadi dikemudian hari maupun sekarang. 1 2 3 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya BankSampah Binaan Rumah Zakat Ciptakan Produk Pupuk Organik dari Limbah. Oleh Rumah Zakat. Rumah Zakat Sebelum kalian memahami apa itu limbah, alangkah baiknya kalian memahami juga apa itu sampah. Sampah bisa diartikan sebagai barang yang sudah tidak terpakai lagi lalu di buang oleh pemakainya, tapi dapat di kelola atau di daur ulang dengan prosedur yang tepat. Sedangkan limbah diartikan sebagai sampah yang dihasilkan dari proses kegiatan produksi, sumber limbah diantaranya dari proses kegiatan pertanian, industri, pertambangan dan rumah tangga. Limbah terbagi menjadi dua jenis yakni limbah organik dan anorganik. Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan dekomposisi dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau sering disebut dengan kompos. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Sampah adalah Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar 95% berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik. Jenis-Jenis Sampah Organik Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi Sampah Organik Basah Sampah organik basah adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau sayuran hasil dari pengolahan dan pembuatan makanan yang sebagian besar terdiri dari zaat yang mudah membusuk. Sampah Organik Kering Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering. Limbah industri organik di indonesia biasanya berupa limbah pabrik kelapa sawit PKS. Limbah PKS semakin meningkat seiring dengan perkembangan industri kelapa sawit yang sedang terjadi sehingga kuantitas dan kualitas limbah padat yang dihasilkan juga semakin Oleh karena itu dibutuhkan manajemen penanganan limbah padat industry yang terstandardisasi Asbudi, 2012. Limbah Rumah Sakit biasanya berupa botol plastik, botol impus dan plastik suntikan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Energi Biomassa Dampak Limbah Organik Berikut ini terdapat beberapa dampak limbah organik, terdiri atas Dampak terhadap Kesehatan Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah haemorhagic fever dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. Penyakit jamur dapat juga menyebar misalnya jamur kulit. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita taenia. Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. Sampah beracun Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa Hg. Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. Dampak terhadap Lingkungan Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Prinsip Pengolahan Limbah Organik Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan ini dikenal dengan nama 4R, yaitu Mengurangi Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Menggunakan Kembali Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang. Mendaur Ulang Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Mengganti Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Bioteknologi adalah Cara Pengolahan Limbah Organik Pengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya. Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam pencampuran bahan baku proses pengomposan. Pengomposan secara sederhana bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut 1. Pengomposan Menggunakan Drum Plastik Pengomposan menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga. Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi dibuat berlubang dengan kapasitas minimum 100 kg. Bioaktivator cair metode aerob atau bioaktivator padat metode anaerob. Bahan baku sampah organik hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi. Cara Membuat Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm. Taburkan bioktivator OrgaDec 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata. Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan 50-60%, langsung masukkan ke dalam drum plastik. Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya. Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikkan secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik. 2. Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres 24 jam Bahan Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan organik apa saja yang dapat difermentasi 20 bagian. Kompos yang sudah jadi 2 bagian. Dedak 1 bagian. Dectro disesuaikan dengan dosis 5 sendok makan. Air disesuaikan dengan dosis 20 liter. Cara Membuat Cacah atu giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak dan kompos yang sudah jadi. Larutkan Dectro ke dalam air. Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai kadar airnya mencapai 45-50%. Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian 30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni. Pertahankan temperatur 40-600 C. Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik. Pemanfaatan Limbah Organik Manfaat sampah organik adalah untuk meningkatkan kesuburan pada tanah, karena bahannya organik dapat di urai oleh bakteri yang kemudian menjadi nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Tanah menjadi lebih subur dan pohonnya bisa tambah bagus tumbuhnya. Ada juga limbah organik yang dapat di jadikan barang yang bernilai tinggi, seperti limbah akar tanaman untuk hiasan rumah, serbuk kayu untuk di jadikan mebel atau perabotan rumah tangga. Berikut pemanfaatan limbah organik, terdiri atas Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Pengertian Dan 100 Dampak Negatif Limbah Serta Pengolahannya DIBUAT MENJADI KOMPOS Kompos daat dibuat dari sampah organik yang menganung karbon dan nitrogen seperti sampah hijau, kotoran hewan, lumpur cair, dll. Proses pengomposan dimulai dengan pemilihan jenis sampah, pengecilan ukuran, penyusunan tumpukan,pembalikan, penyiraman, hingga proses penyimpanan. Sebaiknya seluruhtahapan dilakukan degan cara organik. DIJADIKAN SEBAGAI PUPUK SEDERHANA Ini berlaku untuk sampah organik hijau yang berupa daun-daunan contoh samaph dapur. Caranya sangat mudah, kita tinggal membuat lubang yang digunakan untuk membuang / menanam sampah organik tersebut sehingga kita tidak perlu membakar sampah organik. Sampah yang ditanam akan menyediakan unsur hara dan membuat siklus ekosistem dalam tanah berjalan dengan normal. DIJADIKAN TAMBAHAN PAKAN TERNAK Salah satu penelitian yang berhasil membuat pakan ayam dan ikan dari limbah organik rumah tangga dengan cara mencampur sisa sayuran, ikan dan ayam dengan dedak hasil penggilingan beras kemudian diifermentasi dengan menggunakan mikroba Niitrogen Phosphate Recovery Consentred Feed Product Developpment Organism NOPCO selama 5 hari sehingga menghasilkan pelet pakan ternak. DIJADIKAN KERAJINAN TANGAN Ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sampah organik yang bisa menjadi sumber penhahsilan bagi para ibu rumah tangga. Bahkanbila ditangani dengan serius bisa diekspor keluar negeri dan mendatangkan devisa bagi negara. Beberapa contoh kerajinan tangan yang bisa dibuat dengan menggunakan sampah organik adalah membuat kain dari serat tanaman, membuat sandal dari daun pandan, membuat ornamen bunga dari kulit jagung, membuat tas dari batok kelapa, dll. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Karakteristik Padat Dari Air Limbah Beserta Komposisinya Daftar Pustaka Hidayanto, 2010 limbah kelapa sawit sebagai sumber pupuk pada pakan ternak organik, diakses tgl 5 maret 2016 Al. Sentot Sudarwanto, SH, MH, 2010, Jurnal Peran Strategis Perempuan dalam Pengelolaanlimbah padat di akses pada tanggal 5 maret 2016 jurnal . __ Andi Sani Demikianlah pembahasan mengenai Limbah Organik – Pengertian, Jenis, Dampak, Prinsip, Cara, Pemanfaatan dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. BSFmerupakan jenis serangga yang sangat tepat untuk melakukan penguraian sampah organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah sampah organik rumah tangga dengan bantuan BSF yang dapat menghasilkan produk samping berupa pupuk organik cair yang berasal dari leachate yang dihasilkan selama pengolahan. Dalam penelitian ini, sampel dibagi
Bagi sebagian orang limbah plastik, kertas dan karton adalah sampah yang harus disingkirkan. Tapi sebagian lain melihatnya bernilai ekonomis, dijual secara kiloan, meski dengan harga lebih murah. Bagi anggota Kelompok Ito Bersatu, nilai limbah-limbah tersebut bisa jauh lebih berharga. Melalui pengolahan secara kreatif, nilai sampah-sampah ini jauh dari nilai aslinya. Kelompok Ito Bersatu adalah kelompok bentukan program pemberdayaan masyarakat pesisir Coastal Community Development Project-International Fund Agriculture Development/CCDP-IFAD yang khusus pada Pengelolaan Sumber Daya Alam PSDA di Kota Makassar, Sulsel, tepatnya di Kelurahan Kampung Buyang, Kecamatan Tamalate. Dibentuk pada Agustus 2015, beranggotakan 10 orang warga setempat. “Seluruh anggotanya adalah orang-orang yang kita anggap memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan itu bisa dilihat dari aktivitas mereka selama ini,” ungkap Suryanty, Ketua Kelompok Ito Bersatu ketika ditemui di rumahnya, Sabtu 10/3/2018. baca Mengenal Kampung Daur Ulang Sampah Makassar Kelompok kerajinan tangan Ito Bersatu di Kota Makassar, Sulsel, yang membuat beraneka macam suvenir dari sampah-sampah plastik dan karton. Produknya sangat cantik dan rapi, tidak terlihat berasal dari bahan sampah. Foto Wahyu Chandra/Mongabay Indonesia. Suryanty sendiri adalah penggiat daur ulang sampah sejak lama, yang telah menjadikan usaha ini sebagai sumber penghasilan, selain usaha menjahit. Ia banyak membuat kerajinan tangan dari sisa kain yang tak terpakai, plastik dan karton-karton. Ia juga terampil membuat aneka ragam sulaman tangan untuk dijadikan tas dan taplak meja. Semua pengetahuan itu diperoleh ketika masih SMA, sebagai kegiatan hobi mengisi waktu luang. “Dari dulu memang saya hobi kerajinan tangan, sudah menjadi kesenangan tersendiri. Kini lebih semangat lagi mengerjakannya karena bisa menghasilkan uang,” tambahnya. Ia bahkan sempat belajar banyak kerajinan tangan dari bahan eceng gondok, meski belum ditekuninya secara serius. Menurutnya, daur ulang dari limbah plastik lebih mudah karena tidak melalui proses yang rumit, seperti dalam usaha kerajinan berbahan eceng gondok. Bahannya mudah diperoleh di sekitar, seperti sisa botol dan gelas plastik, kantong plastik, bungkus makanan kemasan, kaleng botol minuman, dan lainnya. baca Di Bank Sampah Ini, Sampah Bisa Ditukar dengan Minyak Goreng Salah satu produk kelompok Ito Bersatu dari Kota Makassar, Sulsel, berupa alas atau baki untuk kelengkapan pesta. Ada juga wadah untuk toples dan botol minuman, berharga Rp75 ribu hingga seratusan ribu rupiah. Foto Wahyu Chandra/Mongabay Indonesia Tidak hanya melalui pelatihan, keterampilan Suryanty ini juga diperoleh dari di internet dan Youtube, bergabung dalam komunitas daur ulang di facebook, serta belajar dari teman-temannya. “Saya senang belajar dan kemudian mengajarkannya ke orang lain,” tambahnya. Bantuan CCDP-IFAD berupa beragam peralatan usaha, seperti mesin jahit, semakin memotivasi Suryanti dengan kawan-kawannya. “Kita sering kumpul-kumpul, bikin beragam macam kerajinan tangan dari limbah plastik dan karton. Ada beberapa anggota yang belum begitu terampil, kita ajari juga. Saling belajar lah.” Bekerja secara kelompok, menurutnya, membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat. Pekerjaan yang dulunya memakan waktu tiga hari, bisa diselesaikan sehari saja. Mereka juga bisa berdiskusi tentang masalah-masalah yang terjadi di sekitar mereka. Tantangannya adalah terkadang sulit mengumpulkan seluruh anggota kelompok secara bersama karena faktor kesibukan. “Tiap orang kan punya kesibukan dan pekerjaan masing-masing. Saya sendiri bekerja sebagai tukang jahit, kadang banyak kerjaan. Apalagi sekarang baru habis melahirkan. Tinggal pintar-pintarnya kita mencari waktu yang lowong untuk semua.” Menjual produk daur ulang juga butuh pasar tersendiri, karena harganya yang cukup mahal, meski harga itu sebenarnya sebanding dengan proses pengerjaannya yang butuh waktu agak lama. Suryanty memperlihatkan sejumlah produk kerajinan tangan hasil karya anggota kelompok. Ada aksesoris pembungkus toples kue, taplak meja dan tas jinjing. Ada juga beraneka jenis gelang dan bros. Sekilas terlihat kerumitan dalam pembuatannya, tetapi hasilnya hampir tak terlihat sebagai produk hasil daur ulang. Sangat rapi dan elegan. “Ini sebenarnya gampang, hanya butuh waktu lama menyiapkan bahan bakunya. Kalau dikerja sendiri butuh waktu berminggu-minggu. Apalagi kalau hanya jadi kerja sampingan saja.” baca Sampah Plastik, Harus Ada Inovasi Pemanfaatannya Produk olahan limbah kelompok Ito Bersatu dari Kota Makassar, Sulsel, sering diikutkan dalam pameran. Produknya yang bagus dan cantik sering mendapat respons yang baik dari masyarakat. Foto Suharman/DP2 Kota Makassar/Mongabay Indonesia. Menurutnya, membuat produk daur ulang ini membutuhkan kesabaran dan ketekunan tersendiri untuk mendapatkan hasil yang bagus. Harga produknya pun beragam sesuai ukuran dan kerumitannya. Dari harga Rp75 ribu hingga ratusan ribu. Tidak hanya menjual produk, mereka juga memberi pelatihan untuk pelajar dan ibu-ibu rumah tangga yang tertarik menekuni usaha ini. “Kita sering bikin pelatihan di rumah ini. Ada belajar menganyam, menjahit dan membuat produk-produk dari limbah lainnya. Kalau ada yang minta diajarkan di tempat lain kita juga bisa diundang,” tambahnya. Untuk bahan baku, selain dari limbah plastik sendiri dan tetangga sekitar, juga diperoleh dari bank sampah yang mereka kelola. Untuk rumah tangga sendiri, mereka gencar mengampanyekan pemilahan sampah. baca Ibu Rumah Tangga, Kunci Penanggulangan Sampah Plastik Berbagai Kegiatan Kegiatan kelompok ini ternyata tidak hanya sekedar daur ulang sampah, namun jauh lebih beragam. Misalnya melakukan pembenahan lingkungan, pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, pembuatan komposter pupuk, pemeliharaan tanaman, penyuluhan dan sosialisasi, serta pembentukan bank sampah. “Beberapa bulan lalu kita lakukan perbaikan taman SPBU di dekat kantor Brimob itu. Kita gotong-royong memoles taman supaya lebih cantik.” Bank sampah binaan kelompok ini juga masih berjalan, meski bermitra dengan pihak lain. Keberadaan Bank Sampah ini cukup aktif dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Terintegrasi dengan bank sampah pusat yang dikelola oleh Pemkot Makassar. baca Menariknya Produk Olahan Sampah dari Desa Hutan Monyet Aktivitas pengelolaan sampah di Bank Sampah di Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sulsel. Setiap anggota kelompok memiliki tugas tersendiri, ada yang menyortir, menimbang dan mencatat. Foto Wahyu Chandra/Mongabay Indonesia Kini program CCDP-IFAD telah berakhir namun Suryanty akan tetap mempertahankan keberadaan kelompok. Apalagi mereka memiliki banyak peralatan yang seharusnya bisa dimaksimalkan. “Usaha kerajinan tangan ini sebenarnya prospeknya bagus. Pembelinya selalu ada dan harganya bagus. Tinggal bagaimana fokus saja, pak. Apalagi ibu-ibu di sini sudah banyak yang terampil, tinggal diarahkan dan butuh pendampingan lanjutan.” Suryanty juga berharap ini bisa diperluas tidak hanya untuk kelompok-kelompok, tapi juga untuk para pelajar. Apalagi selama ini telah banyak pelajar dari berbagai sekolah yang datang belajar di kelompok tersebut. “Dulu rumah ini sering penuh anak-anak sekolah datang untuk belajar karena tugas dari sekolah. Mereka cukup terampil.” baca juga Sampah Dikumpulkan, Buku Dipinjamkan Menurut Suharman, Tenaga Pendamping Desa TPD IFAD Makassar, produk kelompok ini memang cukup bagus dan sering diikutkan dalam berbagai kegiatan pameran. Hanya terkendala pada pemasaran secara luas. Selama ini, pemasaran hanya melalui media sosial secara individu, belum berskala luas atau di gerai toko. “Produk mereka sangat bagus dan terlihat profesional, cuma harus dipikirkan bagaimana memikirkan pasar mereka. Mereka telah mengalokasikan waktu yang besar untuk itu semua namun kemudian keuntungan secara finansial belum bisa mereka dapatkan. Ini yang kadang membuat produktivitas mereka berkurang,” tambahnya. Suharman berharap dengan berakhirnya program CCDP IFAD akan ada program lain yang bisa membantu pengembangan usaha kelompok ini. “Ini bisa menjadi industri kreatif rumah tangga yang prospektif dalam membantu meningkatkan income rumah tangga. Bisa menjadi solusi pementasan kemiskinan di masyarakat pesisir.” Artikel yang diterbitkan oleh
Wargamenunjukan kerajinan yang berasal dari sampah plastik di Jakarta, Selasa (26/4). Peringati Hari Bumi, Bank Mandiri memberdayakan masyarakat di Kelurahan Mampang Prapatan dan Kebon Baru dengan berbagai aktivitas ramah lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Salah satu kegiatannya adalah pengumpulan sampah
Beberapaproduk yang dihasilkan dari pelepah pisang di antaranya adalah tempat tisu, sandal, vas bunga, sampul buku, wadah serbaguna, aneka patung dan miniatur, serta mebel (furniture). Karena sifat bahannya yang lunak bahan ini dapat diproses dengan mudah melalui berbagai teknik seperti anyaman, jahit, tempel, sambung, dsb.
Sumedang KORSUM - Pembudidayaan Magot atau Lalat Tentara Hitam (Black Soldier Fly) dinilai menjadi solusi pengelolaan sampah menjadi produk yang ekonomis. Karena Lalat Tentara Hitam merupakan salah satu lalat monster pemakan sampah organik yang bisa menjadi pakan ternak. Untuk itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) menyelenggarakan
. 459 189 475 403 349 115 479 304

produk olahan sampah organik dari bunga yang dikeringkan