Ilmuini adalah suatu ilmu makrifat dan syahadah secara sebenar-benar kpd Allah swt. Sungguh luar biasa dampak dari menguasai ilmu. c. ilmu pegangan para waliyulloh murni tanpa mantra. ilmu kunci dari segala ilmu (1) ilmu kunci karomah ayat kursi (1) ilmu mendatangkan raja jin syikh muhammad al asy'arii baghdaad (1) ilmu mengetahui no

KUNCI KUNCI KEKUATAN MA’RIFAT Artikel ini disalin dari Blog BERTUAH [email protected] Apakah anda jenuh, eneg, bosan dengan jutaan bentuk dari mantera, amalan, ayat dan berbagai syarat agar dapat memiliki ilmu ghaib atau ilmu kebathinan, namun kekuatan kebathinan tersebut pun tak jua hadir melapisi sendi kehidupan anda, sementara jiwa anda terus bergejolak meminta dan berharap agar dapat memiliki ilmu ilmu kebathinan tersebut..? Jika iya’, maka itu adalah pertanda bahwa saat nya anda memasuki alam ma’rifat untuk dapat memiliki ilmu ilmu kebathinan. Namun sebelum anda memulai melangkahkan kaki ke alam ilmu ma’rifat, anda sebaiknya mengenal terlebih dahulu apa itu ma’rifat dalam hakikat yang di kenal oleh diri. Tidak perlu mengenalnya dengan berbagai penjelasan penjelasan yang teramat rumit untuk di pikirkan apalagi untuk di praktek kan. Kunci kunci ma’rifat yang akan saya ijazahkan ini dapat membantu anda secara otodidak untuk mempraktek kan langsung ilmu makrifat tersebut tampa harus menempuh berbagai hal yang membuat anda jenuh, eneg dan bosan seperti yang tertulis di atas, walau tentu saja menggali sebuah ilmu tidak dapat sempurna jika hanya di handalkan pada informasi dari internet. Ma’rifat sebenarnya berasal dari bahasa asli melayu indonesia, tepatnya bahasa dari tanah melayu pulau Penyengat kepuluan Riau, dalam literatur bahasa Arab tidak di temukan satu pun kalimat suku badui arab yang berbunyi ma’rifat. Itu sebabnya beberapa kaum Arab pada masa dulu dan masa kini berkonotasi bid’ah ataupun khurafat pada ilmu pengetahuan ma’rifat, apalagi ilmu pengetahuan ghaib seperti mengamalkan berbagai ayat ayat suci untuk tujuan menghadirkan kekuatan ghaib, orang Jawa yang berbahasa kromo inggil selalu terdapat penyebutan mrifat’ yang artinya melihat. Sedangkan dalam bahasa melayu pulau penyengat kata ma’rifat berarti memandang dengan penuh keyakinan karena telah pernah melihat apa yang di pandang tersebebut atau dalam logat melayu Bintan kata ma’rifat bermakna memandang isi’ dari buah walau kulit nya belum di kupas. Jadi memandang dalam persepsi bahasa melayu sangat berbeda dengan melihat, sebab melihat tidak membutuhkan pembayangan /visualisasi, sedangkan memandang sangat dominan peran pembayangan. Nah kunci pertama untuk mengusai ilmu ma’rifat ialah menstimulasikan ke dalam pikiran dan jiwa bahwa ma’rifat adalah seni kebathinan membayangkan sesuatu bukan melihat sesuatu. Kunci berikutnya adalah memulai memasuki langkah langkah penting dari ma’rifat tersebut. Bagaimana langkah kongkrit nya..? Saya andaikan
., anda hendak mengambil garam di rumah tetangga dengan kekuatan ma’rifat. Apakah ini mungkin dapat di lakukan..? Tentu saja mungkin. Namun sebelum anda dapat melakukannya, anda harus memenuhi dahulu beberapa syarat wajibnya ma’rifat. Pertama jika anda hendak mengambil garam di rumah tetangga, anda harus datang dulu ke rumah tetangga tersebut, anda masuk ke rumahnya, melihat arah dapur lalu melihat serta posisi garam tersebut di letak kan di bagian mana di dapur tetangga tersebut. Setelah semua ini pernah anda lihat maka baru lah dengan kekuatan ma’rifat anda dapat menggerak kan garam tersebut dari jarak jauh baik menggenggamnya maupun membuangnya. Sederhana nya begini, ” anda duduk di rumah anda lalu anda memulai ilmu ma’rifat anda dengan membayangkan rumah tetangga tersebut, lalu anda masuk ke dalam rumahnya dan pergi ke arah dapur lalu karena anda telah tau di mana garam itu di letak kan barulah dengan kekuatan ma’rifat anda garam itu dapat anda ambil, pada tahap awal mungkin yang baru dapat anda ambil adalah zat asin dari garam tersebut sehingga saat tetangga anda memasak garam tersebut, seberapa banyak pun di campurkan dalam masakan namun masakan tetap saja terasa hambar, namun secara perlahan namun pasti kelak anda pasti dapat menggambil garam itu melalui jarak jauh
kok bisa..? Mari kita lihat bagaimana bangsa jin, hantu dan makhluk halus lainnya seperti tuyul menggunakan ilmu ma’rifat..,perlu anda ketahui bahwa dari milyaran bahkan triliunan bangsa jin, tidak semua dapat menggerakkan benda kasar, hanya 20% saja dari bangsa jin itu yang mampu menggerak kan atau bersentuhan secara zahir dengan benda kasar / benda nyata, penyebabnya ialah..untuk dapat menggerak kan benda kasar, bangsa jin harus benar benar ahli dalam ilmu ma’rifat yaitu ilmu memandang dengan penuh keyakinan dan syarat utama nya ialah, benda yang akan di gerak oleh bangsa jin itu harus pernah dia lihat bentuk asal mula jadi nya dan posisi nya, jadi dengan membayangkan benda tersebut khususnya bentuk asal mula jadi benda tersebut barulah bangsa jin dapat menggerak kan benda tersebut dari alam yang sangat jauh yaitu alam halus ke alam kasar, maka oleh itu jika anda pernah bertemu dengan bangsa jin yang mampu merekondisikan / merubah / menggerak kan benda nyata di alam bumi ini maka dapat di pastikan bahwa jin tersebut ilmu nya sudah sangat tinggi. Kunci ma’rifat berikutnya ialah
..anda harus mengetahui rupa asal mula jadi dari benda yang akan anda jadikan target ma’rifat, jadi sederhana nya..anda akan lebih mudah mengendalikan target jika anda tau rupa asal mula jadi dari target tersebut, saya beri contoh anda akan menguasai ilmu kekebalan dengan kekuatan ma’rifat, anda harus membayangkan terlebih dahulu bentuk asal mula jadi dari segala besi, setelah bentuk nya dapat anda ketahui maka bentuk itu lah anda bayangkan melapisi sekalian tubuh anda bahkan anda telah penuh memandang tubuh anda di lapisi oleh rupa sebenarnya besi, nah jika sudah begini maka ilmu kekebalan anda dapat di uji coba kapan saja dan dimana saja, pasti sempurna, dulu ada seorang guru yang bercerita bahwa tanda tanda semua ilmu kekebalan itu menyatu atau sempurna di badan kita ialah kita akan bermimpi tubuh kita di lapisi oleh semacam baju / pakaian dari besi, jika sudah pernah bermimpi begini maka pasti ilmu kekebalannya dapat di katakan sempurna, selain dari tanda tanda begitu maka jangan coba coba untuk berani menyakini bahwa anda memiliki ilmu kekebalan, sebenarnya menurut saya bukan mimpi itu pertanda nya tetapi sesiapa yang pernah bermimpi tubuhnya di lapisi baju atau pakaian dari besi maka rupa dari pakaian besi itu lah yang harus di ingat betul betul, lalu saat akan di lakukan uji coba maka rupa dari pakaian besi itu lah yang di ma’rifatkan ke tubuh nya kembali atau ke benda apapun, maka pasti sesuai dengan kehendak dan aturan alam..ilmu kebalnya dapat di uji coba dan terbukti
jadi kunci nya berada dapat memandang bentuk asal dari rupa benda yang di makrifatkan, itu sebabnya dalam ilmu PUTUS MAKRIFAT NUR MUHAMMAD, anda harus dapat melihat rupa asli anda dalam mimpi yang bercahaya, kelak rupa asli tubuh anda yang bercahaya itu lah yang akan anda ma’rifatkan dalam penggunaan ILMU NUR MUHAMMAD, ingat lah ilmu ma’rifat adalah ilmu memandang rupa asli dari sesuatu yang di ma’rifatkan, diri anda yang bercahaya di dalam mimpi itu adalah rupa asli dari NUR MUHAMMAD anda. Sekarang mari kita ke tahap yang lebih tinggi, agar ilmu kekuatan bathin yang anda miliki atau amalkan insyaallah masyaallah akan lebih tinggi dan bermarwah pula
.saya mengerti pembaca adalah orang orang yang ahli zikir, kuat berzikir, kuat tirakatan, namun dalam ilmu ma’rifat hal hal semacam itu sering di katakan sebagai bacaan hampa / tawar / kosong’, penyebabnya ialah
anda termasuk saya dulu nya, tidak memandang apa isi dari zikir tersebut, bagaimana bentuk rupa dari mantera, ayat atau pun ucapan ucapan yang kita zikir kan tersebut, sehingga zikir yang kita lakukan seperti orang yang hendak mengambil garam di rumah tetangga namun kita tidak tau di mana letak garam tersebut
saya sederhana kan begini, andaikan anda membaca bismillahirrahmaa nirrahim, bentuk seadanya saat ini ya seperti yang tertulis di dalam alquran, namun tau kah anda rupa asal mula jadi nya bismillahirrahmaa nirrahim tersebut, seperti sebongkah roti yang hendak anda makan, rupa roti saat anda makan itu bukanlah rupa asli nya, itu sudah rupa rekontruksi atau rupa yang terbentuk atas berbagai perubahan, dari tepung yang kental, kenyal lalu di bentuk lah berbagai bentuk terbaru
jadi jika anda ber ma’rifat kepada ayat bismillahirrahmaa nirrahim agar mendapatkan kekuatan ghaib dari bacaan tersebut, anda harus mengetahui dan memandang dengan punuh keyakinan rupa asli dari ayat bismillahirrahmaa nirrahim tersebut, begitu juga jika anda menjadikan Sholawat Nabi sebagai pemicu membangkitkan kekuatan ghaib, jika anda seorang pengamal ilmu makrifat, insyaallah masyaallah anda dapat membangkitkan kekuatan ghaib hanya dengan memandang rupa asli dari Sholawat Nabi tersebut
perlu juga di ketahui sesungguhnya segala sesuatu itu ada asal mula jadi nya asbabun nuzul dan pada asal mula jadi nya itu lah terdapat rupa semula jadi sesuatu tersebut. Nah di dalam ilmu ma’rifat, sangat penting mencari tau tentunya dengan berguru rupa semula jadi atau rupa asal dari sesuatu tersebut,..apa yang anda lihat saat ini tentu bukanlah apa yang sebenarnya anda lihat, sebab melihat adalah salah satu indera yang sangat terbatas berbeda dengan indera memandang, anda tidak dapat melihat alam kubur dengan indera melihat namun dengan indera memandang / ma’rifat maka alam kubur terlihat jelas
coba anda melihat saat anda sholat, apa yang dapat indera penglihatan anda lihat, selain hanya tunggang tunggit lalu komat kamit begitu saja
namun berbeda halnya jika anda ber ma’rifat dalam sholat..anda akan dapat melihat rupa sebenarnya yang sholat tersebut, anda akan melihat begitu luasnya dan panjangnya perjalanan dari hidup itu melalui sholat, itu sebabnya ada beberapa orang di muka bumi ini yang mampu sholat diatas air, mampu sholat di dalam air, mampu membengkok kan sebilah besi baja, mampu memukul benda lain dari jarak jauh, mampu membuat pencuri kelepek klepek meminta maaf, mampu melaksanakan pelet, pengasihan, menarik benda benda dari alam ghaib seperti emas intan dan pusaka pusaka lainnya, semua itu percaya atau tidak, sadar atau pun tidur
mereka adalah orang orang yang telah mampu melaksanakan ilmu ma’rifatnya dengan mengetahui rupa asli dari benda benda tersebut
saya beri contoh ilmu ma’rifat yang paling mudah dan paling cepat reaksi ghaibnya..anda tidak perlu membaca mantera mantera, ayat, tirakat puasa nglowong dan lain sebagainya, namun hal ini saya khususkan hanya untuk orang yang sudah berkeluarga saja,
saat istri anda marah atau lari dari rumah, pasti anda akan mencari bantuan bantuan dengan berbagai macam ragam doa doa kan..? sebenarnya dengan ilmu ma’rifat anda akan lebih mudah membuat istri anda kembali baik kepada anda cara nya ialah dengan mema’rifatkan rupa aslinya di muka bumi ini, anda suami nya pasti sudah pernah melihat segala bentuk rupa tubuh istri anda, ingat jangan ma’rifatkan nama dan bentuk baru nya yang berpakaian lengkap tersebut,
.anda pejamkan mata, pandangi tubuh asli istri anda tampa tertutup oleh apapun keadaan, anda pandangi segala rupa tubuhnya bahkan dimana tanda lahir di tubuh istri anda pun anda ketahui, pandangi secara vulgar, tidak ada satupun yang tertutup, setelah itu masukan diri anda ke dalam tubuh istri anda, dalam beberapa detik istri anda pasti kliyengan merindu kepada anda, hal ini tentu tak akan dapat di ma’rifatkan oleh yang bukan istri walau pun mungkin mereka pernah berzina namun pasti yang terlihat saat berzina tersebut bukanlah rupa asli dari si wanita atau masih ada yang di tutupi. Kunci kunci ma’rifat berikutnya yang lebih khusus ialah
.jika anda hendak memanggil istri anda yang lari atau meleraikan masalah suami istri yang tengah terjadi dengan kekuatan ilmu ma’rifat, anda harus melihat terlebih dahulu rupa asli nya wanita, dalam ilmu ma’rifat khusus
sang guru akan memperkenalkan bentuk atau rupa asli nya istri Nabi Adam itu yaitu Siti Hawa, adakah praktisi pengasihan atau pun pelet yang mengetahui rupa asli nya Siti hawa..? Apakah wanita yang hidup saat ini duplex / serupa dengan Siti Hawa yang menjadi asal rupa dari wanita, dalam ilmu pengasihan ma’rifat rupa asal mula jadi dari wanita ini wajib di lihat, sehingga saat menyalurkan ilmu pengasihan, ilmu pelet atau pelerai suami istri
anda cukup memandang rupa asal wanita tersebut saja dengan pandangan ma’rifat
nah kunci kunci makrifat yang cukup pentingnya yang harus di kuasai oleh praktisi ilmu ma’rifat ialah, memandang rupa asal mula jadi nya tanah, air, api dan angin
sebab boleh di katakan 99% segala kekuatan ghaib dan kebathinan sumber wasilahnya dari ke empat unsur ini, apakah tanah yang ada saat ini rupa asli nya seperti saat ini, apakah rupa asal mula jadi nya air seperti rupa air saat ini apakah air di surga rupa nya seperti air di bumi ini, apakah tanah yang nanti menumbuhkan tumbuh tumbuhan yang manis di surga akan seperti tanah di bumi ini..? dalam ilmu ma’rifat insyaallah masyaallah rupa rupa asal mula jadi benda benda di surga ini wajib di ketahui, sehingga saat akan membangkitkan kekuatan ghaib tanah maka yang di pandang dengan ma’rifat adalah rupa tanah yang asal mula, begitu juga dengan yang lainnya. Ada hal yang sangat penting menurut saya dalam mengamalkan kekuatan ma’rifat ini yaitu, mengenal rupa asalnya kalimat “ALLAH” beberapa orang orang pengamal ilmu hikmah kerap menyampaikan sebaik baiknya manfaat saat berzikir kalimat ALLAH ini ialah dengan membayangkan lafaz ALLAH, setelah saya amalkan ternyata sangat benar, manfaat, khasiat dan energy yang tercipta dengan membayangkan lafaz ALLAH saat berzikir jauh lebih besar dari hanya berzikir dengan kalimat kalimat saja, ini baru membayangkan lafaz ALLAH nya belum dengan membayangkan rupa asli dari lafaz ALLAH tersebut, lafaz ALLAH itu ada isi nya, isi nya itu lah asal mula dari lafaz tersebut..sebenarnya yang tunduk sekalian alam ini ialah pada isi dari lafaz ALLAH tersebut bukan pada tulisan lafaz nya, sebab tulisan pun tentu terbentu dari berbagai rekontruksi perubahan perubahan namun bentuk asli nya sampai kiamat tidak akan berubah, laksana akan mengambil garam jarak jauh di rumah tetangga, kita tidak akan pernah dapat mengambilnya jika kita tidak pernah melihat secara langsung posisi dapur dan dimana garam itu di tempatkan..jadi kelak dalam penggunaan zikir ALLAH ini lah rupa aslinya kita gunakan, jika di letak kan sebagai dinding maka dinding itu lah yang menjadi pembatas pencuri, begal, orang zolim dan lain sebagainya menyentuh tubuh kita, jika saat anda melempar dengan kekuatan ma’rifat rupa asal lafaz ALLAH ini maka rupa asalnya itu lah melempar, lemparlah musuh musuh anda dengan makrifat isi atau rupa asal mula jadi lafaz ALLAH tersebut, maka hanya dengan memandang maka terlemparlah musuh musuh anda tersebut jauh lebih jauh dari pada terlempar oleh sekedar wirid, ucapan atau lafaz
. Anda mau melatih kekuatan ma’rifat anda
berikut saya berikan latihan sederhana dan dapat di lakukan oleh segala usia,
anda pernah makan buah buahan yang ada biji nya, jika pernah pilih lah salah satu dari buah tersebut yang telah pernah anda lihat isi nya, letak kan buah tersebut di hadapan anda, lalu pejamkan mata anda
niatkan dengan niat “aku memandang dengan pandangan ma’rifat” lalu dalam keadaan mata terpejam pandangi lah buah yang di hadapan anda
pandangi pertama dahulu bentuk nya, harus betul betul sesuai dengan bentuk zahir nya
lalu pandangi kulit dan warna nya, juga harus betul betul sesuai dengan kulit dan warna nya
kini pandangi lebih dalam biji dari buah tersebut,
pandangi sampai betul betul anda melihat biji nya, agar lebih kuat daya ma’rifat anda, ucapakan dengan hati “aku memandang dengan pandangan ma’rifat”setelah terlihat jelas dalam pandangan ma’rifat
pukul pukul biji buah tersebut sampai anda puas, setelah itu buka mata anda lalu buka buah tersebut dan lihat lah biji nya, anda akan terkejut dengan bentuk bijinya yang menghitam atau seperti membusuk”. Lalu bagaimana dengan ikhtiar wirid, zikir, tirakat, riyadhoh, puasa puasa khusus untuk mengamalkan sebuah keilmuan kebathinan..? apakah ini tiada artinya atau ada korelasinya..?semua ikhtiar itu tentu ada korelasinya, tidak sama sekali sia sia walau kadang sebagaian besar memang lebih banyak tersia sia karena berbagai cobaan yang tak dapat di lalui seperti sangat sulit untuk istiqomah dan lain sebagainya, dalam ilmu ma’rifat..semua ikhtiar itu hanyalah transportasi atau alat untuk anda dapat melihat isi atau rupa dari segala sesuatu yang bersipat ilmu tersebut, sebagai contoh
anda akan mengambil garam di rumah tetangga dari jarak jauh, anda harus berjalan dahulu datang bertamu ke rumah tetangga tersebut, anda harus masuk dan melihat lihat sekeliling dapur tetangga tersebut, nah usaha bergerak yang anda lakukan ini lah sinonim dari ikhtiar wirid, zikir dan tirakatan tersebut, itu pun tidak menjamin 100% anda akan berhasil dengan satu jalan wirid, zikir dan tirakatan tersebut
bisa saja anda telah datang ke rumah tetangga ini namun dia lagi tidak di rumah, maka tentu saja anda tidak akan dapat melihat dapur nya
namun bagi seseorang yang langsung di beri tau oleh kawan, keluarga ataupun guru nya bentuk dari ruangan dapur dan dimana garam tetangga tersebut di letak kan, tentu lah tidak membutuhkan lagi iktiar berjalan atau bertamu ke rumah tetangga tersebut, sebagai contoh lain
anda di beri tau oleh guru anda rupa asal sebenarnya ”besi” tentu anda tidak perlu lagi mesti susah susah menulis ayat 81 surat an nahl pada jimat atau ikat pinggang anda, kunci nya berarti pada guru anda,
namun carilah guru yang benar benar sudah pernah berkunjung ke alam besi semula jadi tersebut, paling tidak pernah memiliki besi tue semula jadi sehingga secara facta sang guru betul betul sudah pernah melihat rupa asli sebenar asli nya segala besi
.begitu lah sebagian kecil dari kunci kunci makrifat yang perlu anda pelajari di alam dunia ini, karena keterbatasan waktu dan ruang, apalagi di ruang internet yang pasti di baca secara umum tentu saja tidak semua hal dapat di sampaikan, paling tidak sedikit sedikit menjadi bukit akan lebih baik dari pada tumpukan gunung yang memuncak seketika
.lalu bagaimana membangkitkan kekuatan diri dengan ilmu ma’rifat..? insyaallah akan di lanjutkan pada lain masa
. Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. KunciIlmu. Bertanya adalah kunci ilmu. Ali RA menuturkan, Rasulullah SAW bersabda: " Ilmu itu laksana lemari (yang tertutup) rapat dan kunci pembukanya adalah pertanyaan. Oleh karena itu, bertanyalah kalian karena sesungguhnya dalam tanya jawab diturunkan empat macam pahala, yaitu untuk penanya, orang yang menjawab pertanyaan, para. Ketahuilah bahwa kunci makrifat kepada Allah adalah mengenal jati diri dan mengetahui hakikat nafsu. Hal ini sejalan dengan firman Allah, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di seluruh penjuru bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tadak cukupkah bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? QS Fushilat [41] 53. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda, “Siapa saja yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal tuhannya.” Artinya, tidak ada yang lebih dekat dengan kita kecuali diri kita sendiri. Sehingga ketika kita tidak mengenal diri sendiri, bagaimana mengenal tuhan kita? Namun, maksud “mengenal diri” di sini bukan mengenal diri dalam pengertian biasa. Boleh jadi ada orang yang berkata, “Saya sudah mengenal diri saya,” namun maksudnya adalah mengenal diri secara zahir atau fisiknya saja, yang terdiri dari tubuh, tangan, kaki, kepala, dan seterusnya. Sementara sesuatu yang ada di balik tubuh tidak diketahui, dimana ketika marah dia ingin memusuhi, ketika berhasrat dia ingin menikah, ketika lapar dia ingin makan, ketika haus dia ingin minum, dan seterusnya. Pada tingkatan ini, kita sama dengan hewan atau binatang. Karena itu, kita harus mengetahui hakikat diri kita yang sesungguhnya, sehingga kita tahu, terdiri dari apa diri kita, dari mana diri kita berasal sehingga sampai di tempat ini, untuk apa kita diciptakan, karena apa kita berbahagia, dan karena apa kita sengsara? Ketahui pula bahwa dalam diri kita terkumpul sifat-sifat kebinatangan, sifat-sifat hewan buas, sifat-sifat setan, dan sifat-sifat malaikat. Pantaslah Allah menyatakan dalam Al-Quiran, Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya, QS As-Syams [91]8. Semakin jauh dari sifat-sifat kebinatangan, semakin jauh dari sifat-sifat setan, dan semakin dekat dengan sifat-sifat malaikat, maka semakin luhur derajat kita sekaligus semakin dekat dengan kebahagiaan hakiki. Makanya manusia harus tahu yang diinginkan oleh sifat-sifat tersebut, apa saja makanannya, dan di manakah letak kebahagiaan masing-masing. Kebahagiaan hewan terletak pada makan, minum, tidur, dan kawin. Jika kita tergolong mereka, maka yang kita pentingkan tentunya adalah isi perut, tidur, dan pasangan. Kemudian kebahagiaan hewan buas terletak pada memukul dan mencabik-cabik tubuh lawan atau mangsa. Kemudian kebahagiaan setan terletak pada perbuatan tipu daya dan berbagai keburukan. Jika kita bagian dari mereka, maka lakukanlah perbuatan-perbuatan tersebut. Sementara kebahagiaan malaikat terletak pada menyaksikan keindahan hadirat Allah. Tidak ada jalan sedikit pun bagi para malaikat untuk marah atau memenuhi keinginan syahwat. Jika kita merasa satu tujuan dengan para malaikat, maka berusahalah mengetahui jati diri sendiri agar bisa mengenal Allah dan berhasil menggapai kebahagiaan yang hakiki nan abadi. Sebab, kebahagiaan yang hakiki berada di sisi Dzat Yang Abadi, menyaksikan keagungan dan keindahan-Nya tanpa penghalang apa pun. Pada saat yang sama, kita harus berusaha mengenali sifat-sifat yang dominan pada diri kita, membebaskan diri dari sifat-sifat hewan dan setan, menjauhkan diri dari tipu daya nafsu dan amarah, dan mendekatkan diri dengan sifat-sifat para malaikat. Namun, hal ini tidak boleh dipahami bahwa kita tidak boleh makan, minum, tidur, dan kawin dengan pasangan, melainkan menjadikan nafsu sebagai tahanan kita, bukan kita yang menjadi tawanannya. Sebab, Allah menciptakan nafsu untuk melestarikan kehidupan kita, bukan untuk menghancurkan kehidupan. Maka jadikanlah nafsu di belakang kita, bukan di depan kita. Jadikan nafsu sebagai kendaraan kita mencapai tujuan, bukan untuk menggagalkan tujuan. Setibanya di tujuan, letakkanlah kembali nafsu pada tempatnya, yakni di bawah kendali makrifat, hati, dan akal sehat kita. Fokuslah pada tempat dan sumber kebahagiaan, yakni Allah swt. Sebab, itulah tempat kebahagiaan hakiki dan abadi. Siapa pun yang menginginkan kebahagiaan itu haruslah mengetahui hakikat dirinya dan makrifat kepada Tuhannya. Demikian penjelasan tentang kunci makrifat kepada Allah dan kebahagiaan hakiki sebagaimana yang dijelaskan oleh al-Ghazali Lihat Kimiya as-Saadah, hal. 124. Penulis M. Tatam Wijaya Editor Mahbib rahasiaitu bukan berarti kita tidak boleh membahasnya. Rahasia dalam hal hakikat makrifat itu seperti ini, misalnya ada anak kecil yang melihat debu berputar . bagi anak angin merupakan rahasia kalaupun kita jelaskan tetap saja anak tidak paham. sama halnya kita menjelaskan hakikat keTuhanan kepada yang belum sampai tingkat kesadarannya maka itu harus kita rahasiakan sebab kita jelaskan RAHASIA MAKRIFATULLAH 19 ILMU MAKRIFATULLAH Salam dan kemuliaan kepada Habibullah Rasulullah Ű”Ù„Ù‰ Ű§Ù„Ù„Ù‡ Űčليه ÙˆŰąÙ„Ù‡ ÙˆŰłÙ„Ù…. Engkaulah permata di antara segala batu-batu yang ada, hanya Allah yang mengetahui kedudukan dan kemuliaan diri kekasihNya
 Engkaulah Ya Rasulullah Ű”Ù„Ù‰ Ű§Ù„Ù„Ù‡ Űčليه ÙˆŰąÙ„Ù‡ ÙˆŰłÙ„Ù… menjadikan sang perindu mengalirkan airmatanya tanpa ditahan-tahan. Jika wajah Nabi Yusuf melukai tangan para wanita, wajah engkau Ya Habibullah melukai hati para pencinta mu. Nabi Yusuf hanya satu keindahan daripada keindahan mu yang tersembunyi. Jika semua keindahan dirimu dizahirkan Allah, nescaya semua alam ini akan hancur lantaran fana melihat akan keindahan tersebut. Maka barang siapa yang tiada merindui untuk menatap wajah engkau Ya Rasulullah Ű”Ù„Ù‰ Ű§Ù„Ù„Ù‡ Űčليه ÙˆŰąÙ„Ù‡ ÙˆŰłÙ„Ù… sama ada dalam mimpinya atau di akhirat nanti, maka dustalah kecintaan mereka dalam melafazkan cinta. Sesungguhnya barangsiapa yang mengetahui dan mengenal ilmu Makrifatullah yang diambil atau ditahqiq akan hal itu dengan Mursyid yang haq, maka tiada lain melainkan jalan mereka membawa kepada zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah. Barangsiapa yang memperolehi ilmu Makrifatullah yang sempurna, maka mereka adalah golongan Arifbillah atau para Auliya’ Allah. Namun jika ilmu Makrifatullah diperolehi dengan tiada menghimpun baginya zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah, maka mereka adalah golongan Auliya’ atau Arif yang belum matang atau baligh. Maka untuk mencapai kedewasaan atau kesempurnaan dalam maqam Auliya’, hendaklah mereka memiliki segala rahsia akan empat sayap tersebut. Sesungguhnya empat perkara tersebut adalah diwajibkan bagi para ahli Haqiqah dan Arifbillah, sebagaimana diwajibkan atas ahli syariat yang aqil baligh seperti syahadat, solat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, mengeluarkan zakat dan mengerjakan haji bagi yang mampu. Demikian diwajibkan bagi para ahli Haqiqah akan zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah dan berkekalan keadaan tersebut sehingga ajal datang menjemput. Tetapi yang terlebih wajib bagi para Arifbillah ialah “daimun qaimun”, yakni dengan sentiasa musyahadah kerana musyahadah itu adalah kesudah-sudahan amal AhliLlah dan kesudah-sudahan akan kurnia Allah Taala akan para Salik. Firman Allah “Dan barang siapa menyerahkan adanya kepada Allah Taala tatkala ia berbuat ihsan, maka sesungguhnya berpeganglah ia kepada tali yang tiada putus, dan kepada Allah jugalah segala urusan.” Luqman 22 Prof Dr. H. Mahmud Yunus dalam Tafsir Quran Karim mentafsir ayat ini dengan katanya, “Barangsiapa menundukkan mukanya hatinya kepada Allah, sedang mereka berbuat baik, maka sesungguhnya ia telah berpegang dengan tali yang teguh”. Berkata Imam Al-Ghazali rahimahullah ÙŰ§ ن Ű§Ù„Űčۧ۱ ف من ÙŠŰ± ى ۧ Ù„Ű­Ù‚ في كل ŰŽÙŠ ŰšÙ„ ÙŠŰ± ۧ ه Űčلى كل ŰŽÙ‰ ŰĄ “Sesungguhnya arif itu sesiapa yang melihat akan sesuatu, bahkan melihat Haq Allah Taala atas segala sesuatu.” Maka zikir, tawajuh dan muraqabah adalah untuk menyampaikan kepada musyahadah jua. Zikir yang benar-benar menyampaikan maksud ialah nyata Dzat didalamnya dinamai Ismu Dzat, nyata Sifat didalamnya dinamakan Ismu Sifat, nyata Af’al didalamnya dinamakan Ismu Af’al. Sesungguhnya semua Isim tersebut memberi kenyataan bagi ayan tsabitah, ayan tsabitah itu memberi kenyataan bagi ayan kharijah. Maka dari itulah berkata setengah Muhaqqiq bahawa, “Sesungguhnya kami tetap dengan Dia, daripada pihak Ayan Tsabitah kami sekali dengan Dia pada azali kepada mazhar kerana kami rupa ilmuNya yang sabit dalam iradah DzatNya.” Kata Syeikh Ibrahim Hamdani Qaddasallahu sirrahu ۧ نŰȘ Ű§Ù… Ű§Ù†Ű§ هŰČۧ Ű§Ù„Űčين في Ű§Ù„Űčين ۭۧ ێۧ ي من ۧ۫ۚۧŰȘ Ű§Ù„ŰŁ Ű«Ù†ÙŠÙ† “Engkaukah atau akukah ain yang dalam ain ini, kecuali aku daripada mengitsbatkan dua.” Mediatasi,wirid solat dan kunci langit. Lalu bagaimana dengan seorang pertapa yang saya kunjungi dengan khusu’ dan terus menerus meneriakan ada kumbang makan kembang datang kambing kumbang pergi ? Dalam hal wirid atau samadhi,atau menjangkau alam fana,banyak ulama memiliki cara dan methode yang berbeda dalam menjangkau Allah dan menembus langit kesadaran diri tidak dengan diam hening dan larut dalam kekhusukan konsentrasi wirid,melainkan dengan tarian Rumi yang sangat terkenal dengan darwis sebagaimana hadratusy syekh Abi hasan asy syadzali,Ibrhaim ad dasuki dan muhammad Ar Rifa’i dan Imam Nawawi atau ibnu Abad dan syek abdul qodir al jilani,juga mara mursyid india dan Pakistan memiliki cara sendiri disebut toreqoh atau jalan menuju ke ilahian atau jalan kesadaran diri,untuk membangkitkan Ruh Rabbani yang ada di dalam dirinya sendiri. Imam Malik misalnya ,meskipun imam Syafi’i berguru padanya,dia terkenal ulama paling mashur dan kaya raya,tetapi demi menghormati rosul junjungannya mursyid maha mursyid sejati,dia tinggalkan hartannya,dia tidak menaiki bighal,atau onta,dia jalan kaki,bahkan karena dia tinggal di kota jnabi,Madinah,maka tidak tidak berani memakai alas kaki,karena Nabi yang menjadi penyempurna agama agama tetapi tidak mengharamkan agama pendahulunya,memiliki kitab penyempurna kitab kitab,Allah tetapi menjadi kan syarat kesempurnaan iman umatnya manakala umatnya amengimani kitab pendahulunya,berpuasa sebagaimana umat pendahulunya,berjalan lurus tidak sombong dan tidak membuat kerusakan sebagai dianjurkan para pendahulunya itu dimakamkan di bumi dimana dia mungkin aku berani memakai sandal padahal Adam menikah dengan hawa karena bersolawat kepadanya ?kata imam malik. Anda tahukah,bahwa Imam Malik pengarang kitab al muathpo” adalah kitab yang dihormati seluruh dunia,bahkan melintasi berbagai agama di eropa,karena demikian runtut kodifikasi hukum dan hadist yang tertulis lengkap dengan perawi dan sanad yang hafal Allah. Kesederhanaan inilah yang menjadi tujuan utama sebagai bentuk mpengingkaran akan kemewahan berarti di kesemapingkan begitu saja,tetapi ada keselarasan,ada keseimbangan antara hub dunia dan sudah sekian tahun hub kepada dunia,lalu engkau berikan berapa tahun untuk porsi akheratmu ? Sang petapa alas Purwa itu mengambbarkan dan mengajari dirinya dengan kalimat ulat yang rakus ,begitu menetas dia makan apa saja dedaunan yang ada didepannya,tidak sing maupun malam ,tiada sedetikpun istirahat dia lakukan dalam memburu kemwahan dunia,memburu bekal dunia dan menyisakan sesedekit mungkin semua dunia kecuali yang tersimpan dalam perut dan gudang gudang sisakan tangkai yang nyaris hampir brondol dan pada titik pertapaan tiba,titik zuhud tiba,dan dia mengenal benar kapan dia uzlah mengasingkan diri dari hijau dan indahnya tinggalkan ketidak pekaan pandang karena masih terhalang oileh nikmatnya dunia yang bernama daun hijau,muda dan menyendiri menemukan kesejatian diri ,menemukan kesadaran diri,dan menemukan terang dalam metamorfose . Kepompong itu menjadi kuburannya,menjadi sarana dia untuk melepaskan diri dari darah dan daging,Ruh nya membutuhkan poakaian baru.,Pakaian kesempurnaan sebagai insan kamil sebagai mahluk Allah yang lebih bagus dan mampu menadatangkan saja yang setelah Allah menemuinya dan berkenan,dia menjelma menjadi seekor kupu kupu yang semula mahluk yang satu ini demikian menjijikan demikian mengerikan dan demikian rakus,tiba tiba menjadi mahluk yang tidak statis di dunia,dia bisa terbang kemana saja,tidak membutuhkan makanan dunia,dia menjadi sahabat para dewa,maka dia juga meninggalkan makanan dunia,dia memakan makanan dewa yang bernama madu,hinggap di bunga yang cantik,nehtar dan madu menunggunya untuk dunia rakus seperti kambing yang tidak kenal lagi kotor dan jijik,tidak enak anak dan emak,semua sahwat dapat disalurkan kepada anak kepada keponanakan kepada tetangga,sudah dia kambing dia hindarkan. Jika Allah sendiri yang akan memisahkan kambing dan Domba,domba di berikan kerajaan surga,karena memberi makan ,minum,menolong dan menyelimuti Allah,maka kambing dibiarkan dibakar api neraka bible Matius.Sama halnya sang petapa dia meneriakan peringatan ada kumbang makan kembang datang kambing kumbang pergi. Peringatan Allah peringatan Nurani peringatan yang datang dari maha kebenaran hanya dapat ditangkap oleh orang yang mengenal Allah hanya ditangkap oleh orang yang dikehendaki Allah,maka kumbang makan kembang yang bermadu,ketika kambing datang ,binatang ini akan la ya mutu wala yahya,khotamallahu ala qulu bihim wa ala syam ihim wa ala abshorihim nggisawatau walahum adzabun adhim. kambing digambarkan hidup tidak matipun tidak,tidak mutu menghabiskan biaya,karena hatinya tanpa rasa,matanya tidak mampu melihat Allah dan telinganya tidak dapat mendengar bisikan Allah yang lebih dekat dari ulrat yang demikian sebaiknya anda pergi,karena hanya akan menghambat perjalanannmu saja. maka seorang salik harus mengenal kehatan lingkungan,bukan saja kesehatan jasmani tetapi juga rohani sampah dunia sampah ruhani hanya akan membuat najis,.Dan Cahaya Allah Nur Allah dan Allah adalah yang maha suci,dia hanya akan dapat didekati oleh kesucian itu sendiri. Sang Patapa alas purwa mengingatkan dirinya sendiri juga mengingatkan orang HARUS KERAS,KARENA MENGINGATKAN HATI MENGGERAKAN HATI HARUS DENGAN UCAPAN YANG KOTOR DAN BERKARAT sesungguhnya sudah mati dan tidak memiliki getaran,oleh sebab itu untuk menselaraskan getaran hati iarama hati yang sesuai dengan irama Rabbani,dia getarkan dengan dzikir yang keras. Ada yang namanya Sholat,ada yang namanya sejatining sholat ada yang namanya mahkota sholat,ada yang disebut sholat didalam itu sesungguhnya melatih umat Muhammad untuk berdzikir,maka Nabi bersabda Ash sholatu li dzikri. sholata sesungguhnya dzikir,eling mengingat Allah sebagai yang maha segalanya,penguasa alam semesta,dan diri kita adalah makhluk yang bergantung kepada Nya.mohon maaf saya tidak memperinci definisi sholat yang tersebut diatas,karena membutuhkan ruang dan waktu tersendiri,jika dipaksakan ditulis hanya akan melahirkan kesalah fahaman,karena tidak semua kumbang kadang mengaku beragama..afwan Diawali dengan rumi menggunakan tarian darwis rosulullah menggunakan tarian Allah yang disebut diawali bentuk ikroru bi lisan,tasdik bi qolbi akmal bil mengangkat tangan,mengucapkan Allah huakbar,maka secara otomatis sesungguhnya kita masuk dunia kontemplatif,menyadari diri dari anasir api yang panas,mengangkat tangan dengan menyebut Allah u akbar adalah bentuk pengakuan akan api dalam dirinya merasa lemah dihadapan Allah,sampai fatekhah
.kemudian; b Rukuk membundukan tubuh 90 mengucapkan subkhana robbiyal adhimi yang maha agung dan aku menganggungkan engkau ya Allah,maka posisinya adalah nungging,sebagai kebalikan agung adalah ini gerakan yang sangat merendahkan bukan budaya arab,ini budaya timur,karena orang arab sangat tersinggung dengan gerakan gerakan pertama adalah melambangkan huruf alif dan lam,gerakan kedua ini melambangkan huruf Kha,sebagai bentuk pengakuan manusia berasal dari air. inal insana fi akhsanitaqwim,suma rodatnahu asfalasa filin,dari air yang kotor jember menjadi mahkluk yang bayangkan benih ayam namanya telor benih ayam ini dijual dimana mana laku,ditempatkan di meja,apakah benih orang laku dijual atau di goreng misalnya hahahahahaha ,pasti anda dikira gila jika melakukannya.dan, samadi,dzikir,dan kontemplatif gerak ketiga ini menggambar pengakuan bahwa dirinya berasal dari tanah,maka kepala dan njidat sebagai pucak lambang kehormatan manusia di lekatkan ditanah,sembari mengucapkan subkhana robbiyal aqla wabihamdi,Ya Allah engkau adalah dzat yang maha tinggi dan aku meninggikanmu,maka sebagai bentuk penghormatan ku aku yang berasal dari tanah ini meletakan jidatku di atas tanah. Bukan sebagaimana perilaku iblis ketika diminta sujud,dia beralasan ana kholaqtani min Nar,wa adam kholaqta min dibuat olehmu dari api mengatpa aku harus bersujud sebagaimana adam yang terbuat dari tanah ? maka manusia musti meninggalkan Mind meninggalkan Egonya untuk memasuki kawasan gerakan sholat yang ke empat adalah gerakan ketiga melambangkan huruf mim lubang penuh nafsu dan harus diisi dengan nur Ilahi yang tawaduk maka gerakan keempat ini duduk seperti huruf Dzal, manusia menyadari dirinya dari dipenuhi unsur nafsu,menunjukan dirinya sebagai orang yang tidak sempurna,menuju kepada kerajaan Illahi,sebagaimana hadis nabi ” Khufatul janah bi makari wa khufatun nar bi syahwati bungkus surga adalah ketidak enakan dan kesusahan dunia,sedangkan bungkus neraka adalah hawa dan nafsu serta keinginan rendah yang nikmat nikmat bagi kulit dan daging maka disitulah puncaknya permohonan Robighfirli,warkhamni,wajburni,warfa’ni warzukni,wahdini waafini wa’fu’ani


 ya Allah Gusti,ampuni aku,sayangilah aku,cukupkan kehidupan dunia akheratku,ya allah angkatlah derajkadku,dari dunia binatang menjadi dunia cahaya dari balutan darah dan daging menjadi cahayamu,berikanlah aku rejekimu,dan sehatkan aku serta luruskan jalan hidup menuju kepadamu serta tutuplah kesalahanku,karena sekuat tenaga apapun aku tidak mampu untuk tidak berbuat salah kepadamu. Mindakal/pikiran dan Ego Sholat adalah pelepasan ego dan nafsu,dia adalah gerak dansa ruhani,bukan sekedar jengkelat jengkelit,meskipun hampir sebagian umat Islam tidak menyadarinya sebagai gerak dzikir,kontemplatif dan menuju kepada kefanaan,syareat membelengunya menjadi arena perebutan pahala mnaka banyak banyakan rekaat yang dilakukan tetapi ketenangan hati tidak ditemukan,karena gerakannya adalah gerakan pepesan kosong. Samadi,dzikir,zuhud dan uzlah adalah saran dan disadari para wali Allah,para sufi sebagai bentuk penghilangan diri,membuat diri menjadi majasi dan yang ada hanyalah Allah sendiri sebagai cahaya langit dan bumi,pada tataran ini sesungguhnya manusia sudah menembus kerajaan langit dan Allah menyambutnya dengan tangan terbuka,maka jika ala bidikrilah tatma’inul qulub ,itu benar akan membuat pelakunya tentram karena sebagaiamana bayi dalam timangan dan dekapan sang ibundanya . cara penghilangan diri,ego dan mind ini banyak jelannya,ada yang berteriak teriak dengan suara atau menirukan kalimat kalimat tertentu yang asing ada yang menggunakan Ohm,ada yang menggunakan la ilaha ilallah dengan keras ada yang mekai alunan musik yang pada intinya melepaskan ego dan mind sangatlah membutuhkan usaha dengan jalan berteriak ada kumbang makan kembang datng kambing kumbang pergi ,keras dan berulang ulang adalah suara itu dan kalimat itu sesungguhnya amewakili lambang lambang dan Robbana ma kholakta hadza bathila subkhanaka fakina adza sesungguhnya semua penciptaan termasuk suara dan bunyi dibuat Allah,jika engkau menciptakan suara sendiri sesungguhnya itu juga suara ciptaan Allah,tidak ada yang sia sia semua dibuat memang bermuara kepada NYa. Maka lakukan jalur dzikir menuju kepada kefaanmu,sehingga engkau melangkah kepada kebaqa’an Allah,insya Allah. Jika engkau ,melakukannya sesungguhnya engkau menemukan kesadaran diri,siapa dirimu,dan untuk apa diciptakan akan kemana engkau membawa amalan ibdahmu,atau sesutu gerak yang engkau mlakukan dalam hati lewat getar suara akan mempengaruhi gerak alam semesta,maka jangan berharap Allah melupakan catatan demikian sebagai wasiq Allah sebagai wakil Allah dibumi,hidupkanlah dzikirmu agar engkau mampu menebarkan kasih sayang,menebarkan ruh Rabbani Ruh Ketuhanan yang ada dalam Allah. saudaraku peserta seminar dan kontemplatif relegius internasional yang dicintai Allah,apapun suku bangsamu,apapun agamamu apapaun negaramu engkau adalah saudaraku,yang aku wajib mengenalmu sebagaimana kata Allah Ya Ayuhhan nas inna kholaqnakum mindzakari wal unza waja’alnakum su’uban wa qoba’ila li ta’arofu Hakekatrahasia kodam nafas . PERBENDAHARAAN ILMU GAIB (21/6/2010) March 19, 2016 koin banyak hoki1000 *KUNCI INTI KAROMAH* dead man *KUNCI ILMU ALHIKMAH* buanglah segala ambisi duniawi anda, baru kemudian baca kalimat toyiba "La illaha ilallah" berulang2 sampai pusaka keluar. Les Sept enseignements sacrĂ©s de la Femme Bison Blanc, aussi appelĂ©s les enseignements des grands-pĂšres, sont des rĂšgles de vie connues, respectĂ©es et suivies par de nombreux peuples autochtones. Dans le but de contribuer Ă  la diffusion de ces enseignements universels, les auteurs se sont largement inspirĂ©s de la mythologie ojibwĂ©e, chippewa, anishinaabe. De ces croyances, ils ont tirĂ© le cercle d’influences, les couleurs, la direction du chemin de vie qui dĂ©bute Ă  l’est et suit l’orientation du soleil, les Ă©lĂ©ments de la faune et de la flore liĂ©s Ă  chacun de ces enseignements. Dans un esprit d’humilitĂ© et d’honnĂȘtetĂ©, les crĂ©ateurs de cet album ont cherchĂ© avant tout Ă  tĂ©moigner leur respect Ă  l’égard de la culture et des traditions de tous les peuples. TirĂ© de l’avant-propos du livre. À propos du livre Auteure Joseph Martin David Bouchard Illustrateur/Illustratrice Kristy Cameron Provenance Canadienne Provenance Canadienne Maison d'Ă©dition Les Éditions des Plaines Parution 2009 ISBN 978-2-89611-047-6 Nombre de pages ƒuvre non paginĂ©e Mots-clĂ©s valeur traditionnelle enseignement sacrĂ© rĂ©cit culture peuple mĂ©tis Liens transdisciplinaires Éducation physique et santĂ© Histoire et gĂ©ographie Études sociales Contenu Langue RĂ©fĂ©rents culturels Pistes d'exploitation Conseils d'utilisation Ressources additionnelles Contenu ƒuvre mettant en lumiĂšre un personnage principal, la Femme Bison Blanc, narratrice qui enseigne Ă  ses enfants les sept valeurs essentielles pour vivre en paix et en harmonie avec les autres, soit l’humilitĂ©, l’honnĂȘtetĂ©, le respect, le courage, la sagesse, la vĂ©ritĂ© et l’amour; plusieurs personnages secondaires reprĂ©sentant les crĂ©atures animales qui incarnent ces enseignements, soit le loup, le corbeau, le bison, l’ours, le castor, la tortue et l’aigle. Il y a des lunes, j’ai entendu mes enfants pleurer. Quatre jours plus tard, j’ai pris la forme de la Femme Bison Blanc. Quatre jours plus tard, je suis allĂ©e les voir. Et durant les quatre jours suivants, je leur ai enseignĂ© les chants, les danses et les sept cĂ©rĂ©monies sacrĂ©es. [
] Aujourd’hui, je reviens sous la forme de la Femme Bison Blanc. Aujourd’hui, je reviens te rĂ©vĂ©ler les Sept enseignements sacrĂ©s. » Inspire-toi du loup Ma’iingan pour reconnaĂźtre l’humilitĂ©. Vois comment Ma’iingan vit en fonction de toute la meute. Observe-le, il plie l’échine en prĂ©sence des autres membres de la meute en signe de dĂ©fĂ©rence et non de peur. Ma’iingan reconnaĂźt qu’il n’est que l’infime partie d’un tout. Être rejetĂ© de la meute reprĂ©sente pour lui la pire des punitions. » Inspire-toi de l’ours Makwa, pour son courage. [
] En Makwa, le courage sommeille durant les longs mois d’hiver. En toi aussi, le courage est latent et ne demande qu’à ĂȘtre sollicitĂ©. Observe Makwa quand elle se porte Ă  la dĂ©fense de ses petits. Rien ne l’arrĂȘtera pour assurer leur protection. Sur ton chemin, tu auras besoin de courage pour surmonter les peurs qui t’empĂȘcheraient de mener une vie harmonieuse. Makwa t’enseigne Ă  affronter la peur et les dangers. » RĂ©cit inspirant qui incite le lectorat visĂ© Ă  une rĂ©flexion sur la culture des peuples autochtones et sur le sens des valeurs traditionnelles; Ɠuvre pouvant intĂ©resser le lectorat visĂ© de par les thĂšmes exploitĂ©s p. ex., peuples autochtones, rĂšgles de vie, croyances, traditions, Ă©lĂ©ments de la faune et la flore; possibilitĂ© de faire des liens avec le vĂ©cu des Ă©lĂšves en identifiant des situations en milieu scolaire et familial oĂč les enseignements sacrĂ©s peuvent ĂȘtre mis en application. Nous, les lecteurs et les auteurs, sommes les prophĂštes que nous attendions tous. Il nous incombe d’Ɠuvrer Ă  la revitalisation de notre culture et de nos valeurs. Nous souhaitons aussi que ces rĂ©flexions aident les lecteurs Ă  trouver en eux un plus grand courage et une plus grande sagesse, si prĂ©cieux pour reconnaĂźtre et atteindre la vĂ©ritĂ© sur le chemin de la vie. » Texte aĂ©rĂ© et mise en page dĂ©gagĂ©e; texte bilingue français/ojibwĂ©, clairement sĂ©parĂ© en milieu de page par un trait; jaquette de la couverture donnant un aperçu du rĂ©cit ainsi qu’une brĂšve biographie des auteurs, de l’illustratrice et de l’artiste musicien; chapitres divisĂ©s selon les sept enseignements sacrĂ©s; Ɠuvre non paginĂ©e; nombreuses illustrations captivantes qui utilisent les formes traditionnelles de l’art autochtone et qui soutiennent la comprĂ©hension du texte; DVD multilingue accompagnant l’Ɠuvre; prĂ©sence d’élĂ©ments graphiques qui facilitent l’interprĂ©tation de l’Ɠuvre p. ex., caractĂšres italiques, majuscules, guillemets, tirets. "Selon la prophĂ©tie, quand rĂšgneront sic le chaos et l’absence d’harmonie, Elle reviendra. Elle a promis de revenir sous la forme d’un bison blanc. Selon certains, Elle serait dĂ©jĂ  parmi nous." PAROLES DU CHEF ARVOL-CHEVAL-QUI-OBSERVE, GARDIEN DE LA 19E GÉNÉRATION DU CALUMET SACRÉ DE LA FEMME BISON BLANC DE LA NATION LAKOTA » Langue Registre de langue courant dans l’ensemble de l’Ɠuvre; vocabulaire riche en lien avec le thĂšme exploitĂ© p. ex., dĂ©fĂ©rence, pondĂ©ration, latent, oisivetĂ©, visualisation. Ne gaspille rien et sers-toi de tout avec sagesse. Contente-toi de ce dont tu as besoin et donne toujours ce que tu as en trop. Traite les autres comme tu aimerais ĂȘtre traité  avec respect. Apprends le respect et apprends la pondĂ©ration. Applique la loi du retour. Dans le grand cercle de la vie, ce que tu fais pour les autres te reviendra. Ce que tu donnes aux autres te sera toujours rendu. » "Chaque lutte, gagnĂ©e ou perdue, nous prĂ©pare Ă  la suivante. L’insouciance et l’oisivetĂ© nous affaiblissent et nous rendent inaptes au combat. Il faut Ă  certains subir plusieurs dĂ©faites avant d’acquĂ©rir la force et le courage qui les mĂšneront Ă  la victoire." » Texte contenant une variĂ©tĂ© de types et de formes de phrases p. ex., emploi frĂ©quent du type impĂ©ratif. ProtĂšge-toi et recentre-toi par le cĂšdre. Ensuite, recueille-toi sous le peuplier baumier. Dans l’une de ses branches, taille-toi une flĂ»te et joue-moi un air en rĂ©, car le rĂ© est la note le plus en harmonie avec l’honnĂȘtetĂ©. Cette mĂ©lodie me dira ta gratitude et tout ira alors pour le mieux. » Tu es unique, tu es spĂ©cial, tu as Ă©tĂ© créé ainsi. Il en va de mĂȘme pour ton voisin, il en va de mĂȘme pour les arbres et les fleurs. Il suffit de regarder autour de toi pour le constater. Ne pose pas de questions. Observe et Ă©coute. Remarque ce qui se passe autour de toi. Observe ta vie et celle des autres. Sois attentif et Ă©coute, et tu apprendras tout ce que tu as besoin de savoir. La connaissance s’acquiert, la sagesse se vit. Vis et apprends. » Emploi de figures de style p. ex., mĂ©taphores, Ă©numĂ©rations qui viennent enrichir le texte et qui rendent la lecture imagĂ©e. Tu as vieilli, ta chevelure est blanche, tu arrives au crĂ©puscule de ta vie. Tu as beaucoup appris. » Le foin odorant est la chevelure de notre mĂšre la Terre. Tresse ses cheveux avant de les couper. PrĂ©sente-lui une offrande de tabac. Ensuite, assieds-toi sous un sapin. » "Accueille la bontĂ©, le calme, le silence et la douceur qui sont prĂ©sents dans ton cƓur, car c’est lorsque tu communies avec notre mĂšre la Terre que tu peux entendre sa voix. Tu entendras les magnifiques chants d’amour qu’elle chante Ă  tous ses enfants, les minĂ©raux et les cristaux. [
] Tu l’entendras aussi dans les soupirs du vent quand elle pleure pour ses crĂ©atures et ses enfants, elle pleure aussi pour toi." » PrĂ©dominance des sĂ©quences descriptives, qui contribuent Ă  la comprĂ©hension de l’Ɠuvre en permettant de saisir l’essence mĂȘme des sept enseignements sacrĂ©s. La vĂ©ritĂ© est esprit. Prie tous les jours. Quand tu le peux, prie sous un arbre, au lever du soleil. Ne demande rien pour toi, sauf dans la stricte nĂ©cessitĂ©. Et sois toujours reconnaissant. Exprime ta reconnaissance par une offrande de tabac. En Ă©tant reconnaissant, tout ira mieux pour toi et pour ceux que tu aimes. » L’amour est l’aboutissement de tous mes enseignements. Tu ne connaĂźtras l’amour que si tu connais le courage. Tu ne pourras aimer que si tu es honnĂȘte. L’amour repose sur la sagesse de se connaĂźtre soi-mĂȘme et sur l’humilitĂ© d’accepter ses faiblesses et d’ĂȘtre fier de ses forces. Au cƓur de l’amour se trouvent tous mes autres enseignements, c’est pourquoi il est le dernier. » RĂ©fĂ©rents culturels Illustrations faites par Kristy Cameron, artiste mĂ©tisse de l’Ontario. Pistes d'exploitation Former sept Ă©quipes et assigner Ă  chacune un des sept enseignements sacrĂ©s prĂ©sentĂ©s dans l’Ɠuvre l’humilitĂ©, l’honnĂȘtetĂ©, le respect, le courage, la sagesse, la vĂ©ritĂ© et l’amour. Demander aux Ă©lĂšves de rĂ©sumer, dans leurs propres mots, les Ă©lĂ©ments clĂ©s de cet enseignement. Les inviter Ă  trouver une situation tirĂ©e de leur vĂ©cu oĂč cet enseignement leur a Ă©tĂ© essentiel pour surmonter un dĂ©fi ou rĂ©gler un problĂšme. Par la suite, proposer Ă  chaque Ă©quipe de faire part de ses propos au groupe-classe et d’expliquer l’importance d’un tel enseignement pour mieux vivre en sociĂ©tĂ©. Proposer aux Ă©lĂšves de faire une recherche sur un des animaux servant de symboles pour les enseignements sacrĂ©s. Leur demander d’expliquer la raison qui aurait pu motiver les auteurs Ă  choisir un animal particulier pour incarner chaque enseignement le loup pour l’humilitĂ©, le corbeau pour l’honnĂȘtetĂ©, le bison pour le respect, l’ours pour le courage, le castor pour la sagesse, la tortue pour la vĂ©ritĂ© et l’aigle pour l’amour. Demander aux Ă©lĂšves d’utiliser le mode de prĂ©sentation de leur choix p. ex., affiche, prĂ©sentation mĂ©diatique, saynĂšte, monologue pour faire part de leur recherche au groupe-classe. Si possibilitĂ© il y a, proposer aux Ă©lĂšves d’organiser une rencontre avec un membre d’une communautĂ© autochtone, p. ex., un artiste ou un musicien, afin d’échanger au sujet des traditions, des croyances, des valeurs et du mode de vie de sa communautĂ©. Au prĂ©alable, demander aux Ă©lĂšves de noter les questions et les points d’intĂ©rĂȘt qu’ils aimeraient aborder Ă  la rencontre. Conseils d'utilisation Inviter les Ă©lĂšves Ă  lire d’autres Ɠuvres de David Bouchard, dont les fiches descriptives sont disponibles dans FousDeLire, afin d’en apprendre davantage sur la culture autochtone. Faire la lecture du rĂ©cit Ă  l’aide du DVD insĂ©rĂ© Ă  la fin de l’Ɠuvre afin d’apprĂ©cier l’harmonie entre le texte et l’accompagnement musical. Ressources additionnelles ressources Ă©ducatives en ligne, 5e Ă  10e annĂ©e, SĂ©rie Active-toi, Droits autochtones; Respect.
Jawabannyajelas, bahwa nadzĂźm hendak mengutarakan kewajiban makrifat kepada sifat Allah dan rasul-Nya yang mana orang mukalaf wajib mengetahuinya. Pengertian makrifat (pengetahuan) kepada sifat Allah ialah, sebagaimana dalam kitab JalĂąul-AfhĂąm Syarh 'AqĂźdatul-Awam (hal. 21-22) di sana dijelaskan:
ï»żSangat sulit menjelaskan hakikat dan makrifat kepada orang-orang yang mempelajari agama hanya pada tataran Syariat saja, menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist akan tetapi tidak memiliki ruh dari pada Al-Qur’an itu sendiri. Padahal hakikat dari Al-Qur’an itu adalah Nur Allah yang tidak berhuruf dan tidak bersuara, dengan Nur itulah Rasulullah SAW memperoleh pengetahuan yang luar biasa dari Allah SWT. Hapalan tetap lah hapalan dan itu tersimpan di otak yang dimensinya rendah tidak adakan mampu menjangkau hakikat Allah, otak itu baharu sedangkan Allah itu adalah Qadim sudah pasti Baharu tidak akan sampai kepada Qadim. Kalau anda cuma belajar dari dalil dan mengharapkan bisa sampai kehadirat Allah dengan dalil yang anda miliki maka PASTI anda tidak akan sampai kehadirat-Nya. Ketika anda tidak sampai kehadirat-Nya sudah pasti anda sangat heran dengan ucapan orang-orang yang sudah bermakrifat, bisa berjumpa dengan Malaikat, berjumpa dengan Rasulullah SAW dan melihat Allah SWT, dan anda menganggap itu sebuah kebohongan dan sudah pasti anda mengumpulkan lagi puluhan bahkan ratusan dalil untuk membantah ucapan para ahli makrifat tersebut dengan dalil yang menurut anda sudah benar, padahal kadangkala dalil yang anda berikan justru sangat mendukung ucapan para Ahli Makrifat cuma sayangnya matahati anda dibutakan oleh hawa nafsu, dalam Al-Qur’an disebuat Khatamallahu ala Qulubihim Tertutup mata hati mereka itulah hijab yang menghalangi anda menuju Tuhan. Rasulullah SAW menggambarkan Ilmu hakikat dan makrifat itu sebagai “Haiatul Maknun” artinya “Perhiasan yang sangat indah”. Sebagaimana hadist yang dibawakan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda “Sesungguhnya sebagian ilmu itu ada yang diumpamakan seperti perhiasan yang indah dan selalu tersimpan yang tidak ada seoranpun mengetahui kecuali para Ulama Allah. Ketika mereka menerangkannya maka tidak ada yang mengingkari kecuali orang-orang yang biasa lupa tidak berzikir kepada Allah” Abu Abdir Rahman As-Salamy. Di dalam hadist ini jelas ditegaskan menurut kata Nabi bahwa ada sebagian ilmu yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali para Ulama Allah yakni Ulama yang selalu Zikir kepada Allah dengan segala konsekwensinya. Ilmu tersebut sangat indah laksana perhiasan dan tersimpan rapi yakni ilmu Thariqat yang didalamnya terdapat amalan-amalan seperti Ilmu Latahif dan lain-lain. Masih ingat kita cerita nabi Musa dengan nabi Khidir yang pada akhir perjumpaan mereka membangun sebuah rumah untuk anak yatim piatu untuk menjaga harta berupa emas yang tersimpan dalam rumah, kalau rumah tersebut dibiarkan ambruk maka emasnya akan dicuri oleh perampok, harta tersebut tidak lain adalah ilmu hakikat dan makrifat yang sangat tinggi nilainya dan rumah yang dimaksud adalah ilmu syariat yang harus tetap dijaga untuk membentengi agar tidak jatuh ketangan yang tidak berhak. Semakin tegas lagi pengertian di atas dengan adanya hadist nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai berikut “Aku telah hafal dari Rasulillah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat. Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti “Hai’atil Maknun”. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku engkau menghalalkan darahku. HR. Thabrani. Hadist di atas sangat jelas jadi tidak perlu diuraikan lagi, dengan demikian barulah kita sadar kenapa banyak orang yang tidak senang dengan Ilmu Thariqat? Karena ilmu itu memang amat rahasia, sahabat nabi saja tidak diizinkan untuk disampaikan secara umum, karena ilmu itu harus diturunkan dan mendapat izin dari Nabi, dari nabi izin itu diteruskan kepada Khalifah nya terus kepada para Aulia Allah sampai saat sekarang ini. Jika ilmu Hai’atil Maknun itu disebarkan kepada orang yang belum berbait zikir atau “disucikan” sebagaimana telah firmankan dalam Al-Qur’an surat Al-Ala, orang-orang yang cuma Ahli Syariat semata-mata, maka sudah barang tentu akan timbul anggapan bahwa ilmu jenis kedua ini yakni Ilmu Thariqat, Hakikat dan Ma’rifat adalah Bid’ah dlolalah. Dan mereka ini mempunyai I’tikqat bahwa ilmu yang kedua tersebut jelas diingkari oleh syara’. Padahal tidak demikian, bahwa hakekat ilmu yang kedua itu tadi justru merupakan intisari daripada ilmu yang pertama artinya ilmu Thariqat itu intisari dari Ilmu Syari’at. Oleh karena itu jika anda ingin mengerti Thariqat, Hakekat dan Ma’rifat secara mendalam maka sebaiknya anda berbai’at saja terlebih dahulu dengan Guru Mursyid Khalifah yang ahli dan diberi izin dengan taslim dan tafwidh dan ridho. Jadi tidak cukup hanya melihat tulisan buku-buku lalu mengingkari bahkan mungkin mudah timbul prasangka jelek terhadap ahli thariqat. Dalam setiap peristiwa yang mewarnai kehidupan ini, seringkali kita tidak mampu atau tidak mau menangkap kehadiran Allah dengan segala sifat-sifatNya. Padahal sifat-sifat Allah sangat terkait erat dengan ayat-ayat kauniyahNya yang terhampar di atas muka bumiNya. Betapa Allah –melalui ayat-ayat kauniyahNya- memang ingin menunjukkan keMaha KuasaanNya dan keMaha BesaranNya agar hamba-hambaNya senantiasa mawas diri, waspada dan berhati-hati dalam bertindak dan berprilaku agar tidak mengundang turunnya sifat JalilahNya yang tidak akan mampu dibendung, apalagi dilawan oleh siapapun, dengan upaya dan sarana kekuatan apapun tanpa terkecuali, karena memang Allahlah satu-satunya pemilik kekuatan dan kekuasaan terhadap seluruh makhlukNya. Dikutip dari Tulisan Syekh Samman IlmuTasawuf. Teori Ilmu. Pengertian Ilmu yang digunakan oleh Hujjatul Islam Imam Ghazali dalam sebuah kitabnya yang bernama Al-Risalatul-liduniyyah adalah seperti berikut : - AL-ULUM AL-MAKTASABAH yang bermaksud ilmu-ilmu yang didapati dengan mencurahkan usaha seperti belajar dan membuat kajian. Dengan kata lainnya ialah ilmu-ilmu yang . 268 441 312 258 75 65 446 430

rahasia kunci segala kunci ilmu makrifat